Aku yakin
setiap anak pasti juga ngerasa kehilangan kayak gini, berpisah dengan
kenyamanan dan kehangatan dalam suka dan duka. Kalaupun nggak ya palingan ada
sedikit dah rasa kehilangan itu.
Liburan udah
mau abis tapi aku baru nyadar kalo sekarang diriku ini udah di tingkat stadium
akhir masa SMA. Begonya lagi aku baru sekarang ngerasa bakal bener – bener
kehilangan bagian dari warna dalam hidupku. Kelasku di XI IPS 1, sekarang kelas
XI udah berakhir, aku baru nyadar kalo aku nggak bakal menemukan diriku berada
di kelas yang WAH itu lagi. Bukan berarti aku nggak bakal ketemu mereka lagi
sih, aku sedih aja kalo aku nggak bisa ngeliat tingkah dan kelakuan mereka
setiap hari kayak biasanya yang mewarnai kelas. Kekonyolan Tanto yang suka
membuat kita awet muda karena sering tertawa. Serangkaian pertanyaan super dari
Surya, Tanto dan Elza di setiap diskusi. Sumber kebisingan yang tiada habisnya
dari trio tiger sprong yang sering memekakan telinga. Tingkah lucu alami
Triyanti yang sering mengudang tawa. Suami - istri yang dipergoki sering mesra
– mesraan dan suka KDRT. Sang ketua kelas cewek yang punya muka perman dengan
hati pink. Si Anjas sang gitaris jam kosong. Shifana sang penggerak dan
penyebar semangat kami setiap ada event. Sang wali kelas Pak Endis yang
disiplin dan bersahabat dengan kami. Kalo aku terusin nggak bakal ada habisnya.
Terlalu banyak warna dalam kelas XI IPS 1, dan warna itu harus menghilang.
Aku inget
setiap kali ada lomba – lomba, dengan arahan Shifana dan Arinda serta bantuan
dari anak – anak, kita merencanakan dan mempersiapkannya dengan baik. Dan
Alhamdulillah kita bisa menang di beberapa perlombaan. Bukan soal hadiahnya,
yang kusukai adalah tentang bagaimana kebersamaan kita dan kekompakan kita. Aku
inget gimana kekompakan anak - anak untuk selalu mencari alasan biar guru kita
dateng telat di setiap habis olahraga, selalu mencari pertanyaan yang tidak ada
hubungannya dengan pelajaran biar gurunya nggak ngajar. Kekompakan yang nggak
bener sih, tapi seru. Aku inget gimana susahnya anak kelas mbuat pak Endis
marah di hari ulang tahunnya, bukannya marah dia malah ketawa mulu. Ya karena
keliatannya Pak Endis udah tau kalo kita pura – pura buat ngerjain dia. Aku
inget dimana si Arinda sengaja bawa karpet untuk aku yang suka tidur di lantai
biar nggak kedinginan lagi, banyak anak
yang make buat selonjoran. Umpel – umpelan di karpet nan mungil. Aku inget
waktu kita khatam ngaji dan sengaja ngadain syukuran pake tumpeng. Makan bareng
– bareng menikmati nasi dan ayam tanpa lauk lain karena kehabisan. Aku inget di
setiap jam kosong kita sering menghabiskan waktu dengan bercanda bersama,
tertawa bersama, dan menyanyi bersama. Main TOD yang buat malu. Main permainan
anak kecil “Pak Kaji iwil – iwil”. Foto gila – gilaan. Aku inget latihan kita
di pelajaran seni budaya, meluangkan waktu setiap pulang sekolah dan hari libur
buat latihan. Tentang gimana susahnya, ancurnya dan lucunya gerakan kita. Aku
inget kita menghabiskan waktu setiap pulang sekolah untuk bikin properti tari
Papua, duduk dibawah rame – rame menyisir tali rafia sambil ngerumpi kayak
orang nyari kutu.
Kenangan –
kenangan itu, terlalu berharga bila hanya untuk dikenang. Ingin rasanya aku
minta Puput buat nemuin aku sama Doraemon dan minta kembali ke masa – masa itu.
Hhh,,, waktu
memang terus berjalan, kita tidak bisa selalu melihat ke belakang. Mungkin
seiring dengan berjalannya waktu, warna – warna kita memang semakin pudar dan
menghilang, tergantikan dengan warna yang baru dan lebih fresh. Mungkin juga
nanti kita akan merasakan hal yang serupa dengan kenangan kelas kita masing –
masing saat kita akan lepas dari SMA ini. Aku berharap kita akan selalu ingat
dengan kebersamaan ini, kebersamaan kita di XI IPS 1 sebagai anggota dari The
BIGFasestu, dimanapun kita berada nantinya.
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Yang Meyayangi The BIGFasestu
Bundo
Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tiada bertemu lagi
Bersenang-senanglah
Karna hari ini yang akan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karna waktu ini yang akan kita banggakan di hari tua
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tiada bertemu lagi
Bersenang-senanglah
Karna hari ini yang akan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karna waktu ini yang akan kita banggakan di hari tua
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian
Sheila On 7 - Sebuah Kisah Klasik
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian
Sheila On 7 - Sebuah Kisah Klasik